Rabu, 13 Oktober 2010

Kami yang Kehilangan Arah

Wajar saja jika banyak kebudayaan Indonesia dicuri oleh bangsa lain, bahkan banyak teman saya juga kehilangan arah setelah kuliah dari Sastra Daerah. Hal inilah yang membuat resah, seharusnya mereka dapat berpartisipasi dan mencalonkan sebagai anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Namun, sekali lagi banyak kekecewaan yang harus ditelan, bahkan untuk tahun ini (2010) saja KEMENBUDPAR tidak menyediakan formasi untuk lulusan Sastra Daerah.

Banyak yang menyayangkan jika Budaya harus digabung dengan Pariwisata, yang akhirnya segala sesuatunya harus memiliki daya jual. Sekali lagi bahwa bangsa ini harus merubah pandangannya tentang budaya, sehingga dapat menghargai serta memberikan kebijakan yang tepat.

Bangsa ini serba tanggung, mau gaya Arab tidak bisa, mau gaya Soviet mandeg, mau gaya Amerika malah jadi mumet.... Apalagi pancasialis yang nanggung..!! Apa-apa kalau serba setengah akhirnya malah tidak baik, tidak total... Ya kacaulah jadinya...

Sebuah ke-eneg-kan, dalam belajar budaya isinya penilaian yang negatif, kemudian dilanjutkan kebijakan pemerintah yang kurang berpihak. Heboh sekali jadinya... Apakah memang jurusan tersebut perlu ditutup agar tidak ada lagi yang kejeblos masuk ke dalamnya... 

Idealis boleh saja, namun juga harus realistis... Masihkan kalian nasionalis..?? Atau kalian akan berpindah kewarganegaraan dengan penghargaan yang lebih baik...?? Ataukah kita bergandeng tangan, membuat sebuah konsepsi baru tentang kebudayaan...?? 

Gerakan ini kita namakan saja Budaya Rakyat Nusantara (BRN)..!! Kita kembalikan budaya-budaya NKRI ke dalam konsep yang benar sesuai tradisi bangsa Indonesia.

Jangan Sampai Kita Kehilangan Arah..!!! 






Tidak ada komentar: