Selasa, 20 April 2010

Mengukur Peta Politik Pemilu Kada Kabupaten Kebumen

Mengukur peta politik ke depan seandainya benar-benar dua putaran. Kebumen dengan latar kebudayaaan jawa, bisa dikutip dari Geertz tentang Pyiyayi, Santri dan Abangan. Priyayi dengan intelektualitasnya akan melihat calon bupati yang benar-benar kompeten, kelompok ini tidak akan memilih bupati dengan serampangan, kecenderungannya akan hati-hati. Kemudian, kelompok santri akan cenderung memilih tokohnya, dalam hal ini di Kebumen yang mayoritas adalah NU, kelompok ini biasanya sangat mengagungkan tokohnya. Sedangkan kelompok abangan akan lari ke dalam haluan nasionalis.

Basis massa sudah terpetakan dalam Pemilu Kada putaran pertama. Peran Kordes sangat menentukan dalam putaran kedua nantinya. Karena kordes memang yang terjun langsung dalam tataran bawah. Dia yang benar-benar tau akan kelompoknya, baik psikologi politik atau kecenderungan pemilih. Tapi terkadang peran kordes dianggap sepele dan saran-sarannya diabaikan bahkan dianggap angin lalu begitu saja.
Pendekatan secara kultural wajib dilakukan, mencari kesamaan untuk mengukur emosional. Mendekati dengan pendekatan-pendekatan yang menunjukkan kepedulian, memberi semangat yang masuk ke dalam semua elemen (dilihat dari demografinya), baik profesi, gender atau usia.

Siapa yang bisa menentukan? 1. Ahli kebudayaan karena yang benar-benar tau akan kultur masyarakatnya serta kebutuhannya, 2. Mesin politik karena partai memiliki kader-kader yang potensial untuk dioptimalkan, 3. Kordes karena penyerapan dari bawah akan lebih baik dengan alasan masyarakat akan lebih percaya pada tokoh yang dekat di lingkungannya. Karena uang, barang tidak selamanya menentukan. Ada alasan khusus kenapa para pemilih memilih figurnya.

Persaingan ketat antara Naspro dan Buyar akan menjadikan dinamika politik sendiri di Kabupaten Kebumen. Pendapat-pendapat akan muncul; 1. Apakah dominasi Nasionalis berkurang?
2. Apakah memang butuh figur baru di Kabupaten Kebumen?
3. Apakah kekuatan NU sebagai salah satu basis politik mulai berkurang?

Selamat menjalankan Pesta Demokrasi.
Kalau ada penelitian ajak-ajak saya. he.. he... he...
Terutama tentang Budaya atau Linguistik.
Nuwun
Ade Cahyadi Setyawan