Jumat, 15 Januari 2010

MENCARI KEBIJAKSANAAN UNIVERSAL

Jika manusia memiliki persepsi masing-masing dan tingkat kebenaran masing-masing pula. Bagaimana caranya menentukan persepsi bersama dan kebenaran bersama?
Hanya dengan toleransi dan saling menghargai jawabannya. Namun, sampai manakah batasan toleransi tersebut?
Sebuah kasus terjadi di salah satu kampus terbesar di Indonesia. Kasus BOP Berkeadilan namanya. Si kaya menganggap tidak adil, karena membayar dengan lebih mahal akan tetapi fasilitas yang diterima sama dengan yang membayar lebih murah. Sementara si miskin menganggap tidak adil juga, karena selama ini yang bisa menikmati pendidikan tinggi hanya si kaya, dan akhirnya menuntut pembayaran diperkecil karena tidak mampu.
Bagaimana menyikapi kasus ini?
Jadi jika ingin mendapatkan fasilitas yang serba wah kita kira bukan di institusi pendidikan. Jika kita melihat masa lalu, apakah konsep pendidikan di Indonesia seperti ini?
Konsep Pendidikan Kelas yang katanya "modern" ternyata diambang kegagalan, hal ini terlihat dengan hadirnya sekolah-sekolah yang berkonsep "Home Schooling". Yang diharapkan bisa mencari solusi permasalahan hidup sehari-hari.
Namun, dengan kebijaksanaan sebuah keyakinan bertambah dengan saling memperbaiki kualitas hidup. Dan tidak semua yang berlatar barat baik, serta yang berlatar timur juga baik. Karena global filosofi memadukan keduanya.

Tidak ada komentar: